Televisi

Menurut Cangara dalam http://romeltea.com/media-massa-makna-karakter-jenis-dan-fungsi, Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV. Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial).

Pada umumnya media massa digunakan dalam komunikasi yang melibatkan banyak pihak dan berada dalam tempat yang berjauhan. Media massa yang sering digunakan dalam masyarakat adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop. Keuntungan penggunaan media massa dalam berkomunikasi adalah pesan dapat diterima secara serentak oleh komunikator yang jumlahnya relatif banyak. Jadi komunikasi berjalan secara efektif.

Fungsi utama media massa yaitu untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebar luas dan mengiklankan produk. Ciri khas media massa yaitu komunikasi yang berjalan satu arah, isi yang terdapat dalam media massa merupakan hal yang bersifat umum, dan mudah didapatkan.

Sementara definisi mengenai televisi berasal dari kata “Tele” yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti jauh dan “Visio” yang  berasal dari bahasa latin yang berarti penglihatan. Sehingga kita dapat mengartikan televisi sebagai suatu sarana yang digunakan untuk melihat gambar peristiwa atau kejadian yang jaraknya jauh akan tetapi bersamaan waktunya.

Televisi merupakan media yang terkenal digunakan untuk memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, baik monokrom maupun warna, yang biasanya juga dilengkapi oleh suara. Penemuan televisi dianggap sebagai suatu hal yang mampu mengubah peradaban dunia.

Jenis Media Massa

Ada beberapa jenis dari media massa, yaitu:

  1. Media Massa Cetak (Printed Media). Media massa dicetak dalam lembaran kertas. Dari segi formatnya media massa cetak meliputi koran atau surat kabar, tabloid, majalah, buku dan buletin. Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini, dan feature.
  2. Media Massa Elektronik (Electronic Media). Yakni jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro seperti radio, televisi dan film.
  3. Media Online (Online Media atau Cybermedia), yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web)

Dampak TV dan Media Massa Terhadap Masyarakat Indonesia

TV dan media massa yang ada di masyarakat, harus bisa dipergunakan dengan sebaik mungkin secara relevan dengan tujuan kita melaksanakan komunikasi. Cara penggunaan TV dan media massa dengan sebaik-baiknya, memungkinkan TV dan media massa memberikan dampak atau manfaat positif dan meminimalisir terjadinya dampak negatif. Penggunaan TV dan media massa pasti lah membawa dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya yaitu :

  1. Menciptakan pengalaman belajar yang bermakna à dengan bantuan TV dan media massa, memudahan pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi untuk memperoleh pengalaman belajar akan nilai-nilai sosial budaya baru secara timbal-balik.
  2. Memfasilitasi interaksi antarindividu à fasilitas TV dan media massa memudahkan orang untuk saling berinteraksi meskipun dipisahkan oleh jarak geografis, tapi dengan bantuan TV dan media massa interaksi dapat dilaksanakan dengan mudah. Misalnya penggunaan media internet (jejaring sosial) telah terbukti mampu menjembatani interaksi antarmanusia secara masal. Dengan adanya interaksi tersebut, proses transaksi pesan akan diikuti oleh transaksi nilai-nilai sosial budaya.
  3. Memperkaya pengalaman belajar nilai-nilai sosial budaya à adanya TV dan media masssa memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk memperoleh pengalaman belajar nilai-nilai sosial budaya orang lain. Misalnya dengan menonton acara di TV, individu memperoleh pengetahuan nilai sosial budaya yang dianut oleh masyarakat lain.
  4. Mampu mengubah suasana belajar nilai-nilai sosial budaya menjadi lebih aktif à setiap orang mempunyai kesempatan secara aktif untuk mencari informasi, khususnya mencoba memahami nilai-nilai sosial budaya pada orang lain atas masyarakat lain.
  5. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas à TV dan media massa meningkatkan otomatisasi proses pencarian dan pengiriman informasi. Biaya dan waktu dapat berkurang tetapi hasilnya akan lebih memuaskan. Misalnya, penggunaan media faximile, email, facebook, dan twiter telah mempercepat proses pengiriman informasi daripada surat sehingga setiap orang dapat menggunakan waktu secara efisien.
  6. Mempermudah pengiriman dan penerimaan informasi à kenyataan menunjukkan bahwa dengan TV dan media massa, kita dapat mengakses informasi dari berbagai sumber yang relevan dan juga mengirim informasi yang kita inginkan pada masyarakat luas.

Sementara itu, beberapa dampak  negatif penggunaan TV dan media massa meliputi:

  1. Hilangnya kesempatan berkomunikasi interpersonal à meluasnya penggunaan TV dan media massa menjadikan anggota masyarakat kehilangan kesempatan untuk melakukan komunikasi interpersonal yang  intim. Dewasa ini banyak orang yang kehilangan  kontak sosial secara interpersonal dengan teman-temannya, keluarga, anggota masyarakat lainya, meskipun mereka berada pada satu tempat yang sama.
  2. Mempertajam kesenjangan sosial à TV dan media massa mempertajam kesenjangan antara kelompok yang kaya informasi dengan kelompok yang miskin informasi, antar anggota masyarakat yang dapat mengoperasikan media dengan yang tidak dapat mengoperasikan media, antara kelompok ekonomi atas (pemilik modal) dengan kelompok ekonomi lemah (kelompok kerja).
  3. Penggunaan media  komunikasi dapat mengancam privasi
  4. Seringkali terjadi pemborosan
  5. Kejahatan dan penyalahgunaan TV dan Media massa

Korelasi Televisi dan Media Massa dengan Ideologi Budaya Massa

Televisi sebagai media massa yang merupakan perangkat sosial yang berpengaruh besar terhadap kehidupan sosial masyarakat. Kehidupan sosial masyarakat yang semula tradisional berubah cepat menjadi modern akibat modernisasi yang dibawa oleh televisi. Tak terbatasnya dunia komunikasi massa melalui media massa seperti televisi mengantarkan masyarakat pada arus perubahan peradaban yang cepat. Televisi saat ini seakan menjadi guru elektronik yang mengatur dan mengarahkan serta menciptakan budaya massa baru. Tayangan program televisi seperti reality show, infotainment, sinetron, film bahkan iklan sekalipun turut serta mengatur dan mengubah gaya hidup masyarakat pada umumnya. Informasi yang diberikan televisi seperti program berita tentang politik, budaya, ekonomi maupun sosial masyarakat dari suatu negara layaknya hanya hiburan dan permainan publik belaka. Kenyataan di dalamnya telah diubah dengan “sesuatu” yang maya. Namun tidak sedikit pula pemerhati acara televisi yang “sehat” menemukan dampak positif dari tayangan televisi. Televisi juga bisa dijadikan sebagai sarana edukasi dan informasi. Kita bisa mengetahui berita dari belahan bumi manapun dengan cepat melalui televisi.

Secara langsung maupun tidak langsung televisi pasti memberikan pengaruh besar terhadap perubahan kehidupan masyarakat. Massa dalam hal ini adalah masyarakat merupakan pihak yang berperan sebagai komunikan sedangkan para insan pertelevisian berperan sebagai komunikator yang memberikan pesan berupa informasi, hiburan, edukasi maupun pesan-pesan lainnya. Pesan yang disampaikan melalui televisi akan sampai ke khalayak dengan cepat tetapi tidak demikian dengan umpan balik atau feedback dari masyarakat akan sampai ke televisi dengan tidak segera. Proses penghantaran pesan antara konunikator dan komunikan inilah yang kita sebut sebagai arus informasi. Agar pesan bisa diterima baik oleh komunikan dalam kasus ini yaitu masyarakat, maka diperlukan pengendalian arus informasi. Sejauh ini yang kita tangkap dari komuikasi massa televisi, televisi lebih dominan dalam situasi komunikasinya. Televisi cenderung persuasif dengan segala program tayangan yang makin bervariatif. Ini tidak mengherankan karena televisi menjalankan perannya sebagai komunikator. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa feedback masyarakat sebagai komunikan juga penting bagi perkembangan informasi dan pemaketan program televisi itu sendiri. Ini terbukti dengan maraknya saluran interaktif dalam acara-acara televisi seperti talk show ataupun program kuis. Ini menandakan antara televisi dan masyarakat ada suatu benang merah di mana antar-keduanya.

Sumber            : http://ceritalily.blogspot.com/2008/10/televisi-sebagai-media-massa-dan.html   diakses pukul 20:19 01-05-2012
Budaya Baru yang dikenal dengan sebutan Budaya Massa dan Budaya Populer Budaya Massa merupakan sebuah budaya yang lahir sebagai imbas perkembangan teknologi informasi. Budaya popular merupakan bentuk budaya yang lebih mengedepankan soso popularitas dan kedangkalan makna atau nilai-nilai.

Budaya popular lahir karena hegemoni media massa dalam ruang-ruang budaya public. Budaya popular berkembang diluar control budaya tinggi. Ide-ide budaya popular lahir dari segala lini budaya, baik dari budaya tinggi maupun tendah. Kebudayaan massa merupakan kebudayaan yang dapat diproduksi ulang. Ideologi budaya disalurkan melalui media massa dan perangkat pendukung lainnya.

Keberadaan budaya massa didukung oleh keberadaan industrialisasi dan urbanisasi. Industrialisasi memicu konsumerisme yang berlebihan, sementara urbanisasi menjadi perantara budaya secara geografis. Industrialisasi dan urbanisasi meruntuhkan perantara social yang sebelumnya menjadi pertanda identitas social. Pada era sebelumnya integritas desa, keluarga, agama sebagai pertanda social ataupun rujukan moral.

Pada intinya budaya massa adalah budaya popular yang dihasilkan melalui teknik-teknik industrial produk-produk massa dan dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan kepada khalayak konsumen massa.

disusun oleh: Ayu Nurani, Nisa, Prabane & Anggun Dwi Jayanti

One response to “Televisi

  1. Televisi adalah salah satu bentuk simulasi dimana perihal abstrak menjadi konkret dan begitu juga sebaliknya. Simulasi menciptakan hiperrealitas yaitu sesuatu yang “melampau kenyataan kita”
    Contoh: iklan multivitamin yang membuat anak cerdas seketika.

Leave a reply to Tegar Firman Cancel reply